Ringkasan
Organisme di alam tidak berdiri
sendiri-sendiri atau tidak dapat hidup sendiri-sendiri, melainkan suatu
kumpulan individu-individu yang menempati tempat tertentu, sehingga
antarorganisme itu (dua atau lebih spesies) akan terjadi interaksi. Interaksi
yang terjadi dapat merupakan interaksi antarindividu dari spesies yang sama,
dapat juga merupakan interaksi antar individu dari spesies yang berbeda. Secara
teori, spesies-spesies anggota populasi berinteraksi satu dengan yang lainnya
dengan cara interaksi yang positif, negative, nol, atau kombinasinya yang
bentuk interaksi ini dapat dibagi menjadi 9 tipe, yaitu :
1.
Neutralisme, yaitu interaksi antara
dua atau lebih spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya
asosiasi.
2.
Kompetisi (gangguan langsung), yaitu
interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing langsung saling
menghalangi secara aktif.
3.
Kompetisi (tipe penggunaan sumber daya
alam), yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies dalam menggunakan
sumberdaya alam yang persediannya berada dalam kondisi kekurangan.
4.
Amensalisme, yaitu interaksi antara
dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan
pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
5.
Parasitisme, yaitu interaksi antara
dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak (inang) dirugikan,
sedangkan pihak lainnya (parasit) beruntung.
6.
Predasi atau pemangsaan, yaitu
interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak (prey atau
organisme yang dimangsa) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (predator atau
organisme yang memangsa beruntung.
7.
Komensalisme, yaitu interaksi antara
dua atau lebih spesies yang salah satu pihak beruntung, sedangkan pihak lainnya
tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
8.
Protokooperasi, yaitu interaksi antara
dua atau lebih spesies yang masing-masing saling memperoleh keuntungan adanya
asosiasi, tetapi asosiasi yang terjadi tidak merupakan keharusan.
9.
Mutualisme, yaitu interaksi antara dua
atau lebih spesies yang masing-masing saling memperoleh keuntungan adanya
asosiasi, dan perlu dicatat bahwa masing-masing spesies memang saling
membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi.
Pada kebanyakan kasus, akibat yang
merugikan disebabkan oleh bahan kimia yang dikenal sebagai allelopathy. Interaksi yang disebut mutualisme dan protokooperasi
merupakan simbiosis yang menguntungkan bagi tiap-tiap organisme bersangkutan,
baik organisme tingkat rendah maupun tingkat tinggi. Ketika asosisasi dari dua
organisme yang bersimbiosis itu merupakan suatu yang essensial (keharusan).
Adapun persaingan terjadi ketika
organisme-organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang
berbeda menggunakan sumberdaya alam. Di dalam menggunakan sumberdaya alam,
tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan
untuk hidup dan pertumbuhannya. Persaingan dapat terjadi diantara individu dari
spesies yang sama dan disebut persaingan intraspesifik, juga dapatterjadi
diantara individu dari spesies yang berbeda dan disebut persaingan intraspesifik.
Pada tetumbuhan, jarak antartetumbuhan
merupakan hal yang sangat penting dalam persaingan terutama tumbuhan pada
tingkat (fase) anakan. Persaingan yang paling keras itu terjadi antartetumbuhan
yang berspesies sama, sehingga tegakan besar dari spesies tunggal sangat jarang
ditemukan di alam.
Masayarakat hutan merupakan kelompok
organisme mencakup berbagai spesies tetumbuhan yang dikuasai oleh pohon serta
berbagai spesies hewan dan organisme mikro yang menempati suatu habita,
sehingga pada habitat itu terjadi hubungan timbale-balik antarorganisme yang
satu dengan organisme yang lain dan lingkungannya. Hubungan timbale balik itu
bersifat alami. Istilah tetumbuhan dipergunakan untuk semua tumbuhan liar dan
bersifat alami misalnya ekosistem hutan.
Hutan merupakan ekosistem alamiah yang
sangat kompleks mengandung berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh rapat mulai
dari spesies tumbuhan yang kecil hingga berukuran besar atau raksasa.
Masing-masing tumbuhan itu ternyata telah mampu mengatur dirinya dalam berhubungan
secara alami dengan tumbuhan lain sehingga terbentuklah kehidupan yang
berdampingan secara serasi sesuai relung ekologinya, timbul berbagai bentuk
kehidupan tumbuhan seperti pencekik, epifit, parasit, ada pohon dominan,
kodominan, tengahan, tertekan dan pohon mati yang semuanya membentuk suatu
susunan yang rapi dalam stratifikasi tajuk hutan alam. Dalam kondisi seperti
itu, berbagai proses ekologi akan terjadi misalnya persaingan, persekutuan, dan
pelapisan tajuk atau stratifikasi tajuk.
Persaingan yang terjaid antarspesies
tumbuhan, baik persaingan yang bersifat intraspesifik maupun interspesifik
disebabkan masing-masing spesies tumbuhan itu mencoba menempati relung ekologi
yang sama. Stratifikasi pada hutan hujan tropis dapat dibagi menjadi lima
stratum berurutan dari atas hingga ke bawah, yaitu stratum A, B, C, D dan E.
Persekutuan hidup tetumbuhan terjadi
sangat kompleks mirip dengan persekutuan hidup yang terjadi dalam masyarakat
manusia dengan segala bentuk kelas social mereka. Di dalam kehidupan ekosistem
hutan terdapat saling keterkaitan antara spesies tumbuhan yang satu dengan
spesies tumbuhan lainnya, missal dalam hal naungan, air, hara, mineral, dan
relung sehingga hubungan antartetumbuhan dapat saling menguntungkan, juga dapat
saling merugikan atau mematikan. Adapun contoh-contoh bentuk hubungan
(persekutuan hidup) tetumbuhan antara lain kehidupan epifit, parasit, mikoriza,
nodul akar, pencekik, liana dan satwa liar.
Sumber Referensi
Indriyanto,
Ir. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar