Kamis, 25 April 2013

Paper! Ekologi Sumberdaya Hutan -Hubungan Tetumbuhan dengan Masyarakat Hutan-



Ringkasan
          Organisme di alam tidak berdiri sendiri-sendiri atau tidak dapat hidup sendiri-sendiri, melainkan suatu kumpulan individu-individu yang menempati tempat tertentu, sehingga antarorganisme itu (dua atau lebih spesies) akan terjadi interaksi. Interaksi yang terjadi dapat merupakan interaksi antarindividu dari spesies yang sama, dapat juga merupakan interaksi antar individu dari spesies yang berbeda. Secara teori, spesies-spesies anggota populasi berinteraksi satu dengan yang lainnya dengan cara interaksi yang positif, negative, nol, atau kombinasinya yang bentuk interaksi ini dapat dibagi menjadi 9 tipe, yaitu :
1.   Neutralisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
2.   Kompetisi (gangguan langsung), yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing langsung saling menghalangi secara aktif.
3.   Kompetisi (tipe penggunaan sumber daya alam), yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies dalam menggunakan sumberdaya alam yang persediannya berada dalam kondisi kekurangan.
4.   Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
5.   Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit) beruntung.
6.   Predasi atau pemangsaan, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak (prey atau organisme yang dimangsa) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (predator atau organisme yang memangsa beruntung.
7.   Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak beruntung, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
8.   Protokooperasi, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing saling memperoleh keuntungan adanya asosiasi, tetapi asosiasi yang terjadi tidak merupakan keharusan.
9.   Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing saling memperoleh keuntungan adanya asosiasi, dan perlu dicatat bahwa masing-masing spesies memang saling membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi.
          Pada kebanyakan kasus, akibat yang merugikan disebabkan oleh bahan kimia yang dikenal sebagai allelopathy. Interaksi yang disebut mutualisme dan protokooperasi merupakan simbiosis yang menguntungkan bagi tiap-tiap organisme bersangkutan, baik organisme tingkat rendah maupun tingkat tinggi. Ketika asosisasi dari dua organisme yang bersimbiosis itu merupakan suatu yang essensial (keharusan).
          Adapun persaingan terjadi ketika organisme-organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumberdaya alam. Di dalam menggunakan sumberdaya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya. Persaingan dapat terjadi diantara individu dari spesies yang sama dan disebut persaingan intraspesifik, juga dapatterjadi diantara individu dari spesies yang berbeda dan disebut persaingan intraspesifik.
          Pada tetumbuhan, jarak antartetumbuhan merupakan hal yang sangat penting dalam persaingan terutama tumbuhan pada tingkat (fase) anakan. Persaingan yang paling keras itu terjadi antartetumbuhan yang berspesies sama, sehingga tegakan besar dari spesies tunggal sangat jarang ditemukan di alam.
          Masayarakat hutan merupakan kelompok organisme mencakup berbagai spesies tetumbuhan yang dikuasai oleh pohon serta berbagai spesies hewan dan organisme mikro yang menempati suatu habita, sehingga pada habitat itu terjadi hubungan timbale-balik antarorganisme yang satu dengan organisme yang lain dan lingkungannya. Hubungan timbale balik itu bersifat alami. Istilah tetumbuhan dipergunakan untuk semua tumbuhan liar dan bersifat alami misalnya ekosistem hutan.
          Hutan merupakan ekosistem alamiah yang sangat kompleks mengandung berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh rapat mulai dari spesies tumbuhan yang kecil hingga berukuran besar atau raksasa. Masing-masing tumbuhan itu ternyata telah mampu mengatur dirinya dalam berhubungan secara alami dengan tumbuhan lain sehingga terbentuklah kehidupan yang berdampingan secara serasi sesuai relung ekologinya, timbul berbagai bentuk kehidupan tumbuhan seperti pencekik, epifit, parasit, ada pohon dominan, kodominan, tengahan, tertekan dan pohon mati yang semuanya membentuk suatu susunan yang rapi dalam stratifikasi tajuk hutan alam. Dalam kondisi seperti itu, berbagai proses ekologi akan terjadi misalnya persaingan, persekutuan, dan pelapisan tajuk atau stratifikasi tajuk.
          Persaingan yang terjaid antarspesies tumbuhan, baik persaingan yang bersifat intraspesifik maupun interspesifik disebabkan masing-masing spesies tumbuhan itu mencoba menempati relung ekologi yang sama. Stratifikasi pada hutan hujan tropis dapat dibagi menjadi lima stratum berurutan dari atas hingga ke bawah, yaitu stratum A, B, C, D dan E.
          Persekutuan hidup tetumbuhan terjadi sangat kompleks mirip dengan persekutuan hidup yang terjadi dalam masyarakat manusia dengan segala bentuk kelas social mereka. Di dalam kehidupan ekosistem hutan terdapat saling keterkaitan antara spesies tumbuhan yang satu dengan spesies tumbuhan lainnya, missal dalam hal naungan, air, hara, mineral, dan relung sehingga hubungan antartetumbuhan dapat saling menguntungkan, juga dapat saling merugikan atau mematikan. Adapun contoh-contoh bentuk hubungan (persekutuan hidup) tetumbuhan antara lain kehidupan epifit, parasit, mikoriza, nodul akar, pencekik, liana dan satwa liar.


Sumber Referensi
Indriyanto, Ir. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar