Ringkasan Ekologi SDH
Ekosistem,
yaitu tatanan kesatuan secara kompleks yang didalamnya terdapat habitat,
tumbuhan, dan binatang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh,
sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran
energy. Bahkan ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam
ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap,
memiliki relung ekologi secara lengkap, serta didalamnya terjadi proses ekologi
secara lengkap, sehingga didalam ekosistem siklus materi dan arus energy
berjalan sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Dengan demikian, ekosistem dapat
juga didefinisikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsure lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Semua
ekosistem, baik ekosistem terestial (daratan) maupun akuatik (perairan) terdiri
atas komponen-komponen yang dapat dikelompokkan berdasarkan segi trofik dan
segi struktur dasar ekosistem. Berdasarkan segi trofik, komponen biotik dalam
ekosistem terdiri atas 2 komponen, yaitu -autotrofik-dan komponen heterotrofik.
Berdasarkan segi struktur dasar ekosistem, semua ekosistem terdiri atas 4
komponen antara lain komponen abiotik (nonhayati), komponen produsen, komponen
konsumen (konsumen I,II,III dan mikrokonsumen), dan komponen pengurai
(decomposer dan transformer).
Ekosistem
sekaligus sebagai habitat (tempat hidup) organisme yang ada didalamnya. Didalam
habitat, setiap organism mempunyai cara tertentu untuk hidup. Cara hidup
organism seperti itu disebut relung atau niche
yang menunjukan peranan fungsional dan posisi organism dalam ekosistem. Relung,
yaitu posisi atau status organism dalam suatu komunitas atau ekosistem
tertentu.
Didalam ekosistem terjadi proses yang disebut siklus
materi dan aliran energy. Energy didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan kerja. Energy yang dimiliki setiap organisme adalah energy kimia yang
diperoleh dari makanannya dalam bentuk protein, karbohidrat, lemak, dsb. Energy
tersebut diciptakan pertama kali pada tingkatan produsen (tumbuhan hijau)
dengan mengubah energi matahari ke dalam bentuk energy potensial. Perlu
diketahui bahwa energy didalam ekosistem ini tunduk pada hokum termodinamika,
yaitu Hukum Termodinamika I dan Hukum Termodinamika II. Aliran energy dalam
ekosistem akan selalu berirama dengan siklus materi. Kedua proses tersebut
berjalan melalui rantai makanan dan jarring makanan. Di samping itu, di alam
juga terjadi siklus biogeokimia yaitu peredaran bahan abiotik dari lingkungan
melalui komponen biotic dan kembali lagi ke lingkungan. Siklus biogeokimia
dikelompokkan ke dalam tipe siklus gas (gas karbon, nitrogen, belerang), siklus
padatan/siklus sedimen (fosfor), dan tipe siklus air (hidrologi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar