Selasa, 05 Maret 2013

Ringkasan Ekologi SDH -Konsep Ekosistem-



Ringkasan Ekologi SDH
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks yang didalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energy. Bahkan ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta didalamnya terjadi proses ekologi secara lengkap, sehingga didalam ekosistem siklus materi dan arus energy berjalan sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Dengan demikian, ekosistem dapat juga didefinisikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsure lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Semua ekosistem, baik ekosistem terestial (daratan) maupun akuatik (perairan) terdiri atas komponen-komponen yang dapat dikelompokkan berdasarkan segi trofik dan segi struktur dasar ekosistem. Berdasarkan segi trofik, komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas 2 komponen, yaitu -autotrofik-dan komponen heterotrofik. Berdasarkan segi struktur dasar ekosistem, semua ekosistem terdiri atas 4 komponen antara lain komponen abiotik (nonhayati), komponen produsen, komponen konsumen (konsumen I,II,III dan mikrokonsumen), dan komponen pengurai (decomposer dan transformer).
Ekosistem sekaligus sebagai habitat (tempat hidup) organisme yang ada didalamnya. Didalam habitat, setiap organism mempunyai cara tertentu untuk hidup. Cara hidup organism seperti itu disebut relung atau niche yang menunjukan peranan fungsional dan posisi organism dalam ekosistem. Relung, yaitu posisi atau status organism dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu.
Didalam ekosistem terjadi proses yang disebut siklus materi dan aliran energy. Energy didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energy yang dimiliki setiap organisme adalah energy kimia yang diperoleh dari makanannya dalam bentuk protein, karbohidrat, lemak, dsb. Energy tersebut diciptakan pertama kali pada tingkatan produsen (tumbuhan hijau) dengan mengubah energi matahari ke dalam bentuk energy potensial. Perlu diketahui bahwa energy didalam ekosistem ini tunduk pada hokum termodinamika, yaitu Hukum Termodinamika I dan Hukum Termodinamika II. Aliran energy dalam ekosistem akan selalu berirama dengan siklus materi. Kedua proses tersebut berjalan melalui rantai makanan dan jarring makanan. Di samping itu, di alam juga terjadi siklus biogeokimia yaitu peredaran bahan abiotik dari lingkungan melalui komponen biotic dan kembali lagi ke lingkungan. Siklus biogeokimia dikelompokkan ke dalam tipe siklus gas (gas karbon, nitrogen, belerang), siklus padatan/siklus sedimen (fosfor), dan tipe siklus air (hidrologi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar