Di Universitas
Tadulako terdapat sebuah Lembaga Dakwah Kampus yang menghimpun seluruh Lembaga
Dakwah Fakultas dan Lembaga Dakwah Program Studi yang bernama Unit Pengkajian
Islam Mahasiswa (UPIM). LDK UPIM telah berdiri sejak tahun 1992 hingga
sekarang. Roda dakwah di LDK UPIM memberikan pengaruh terbesar kepada seluruh
mahasiswa yang ada di Universitas Tadulako melalui program-program kerja
unggulan yang diadakan oleh lembaga ini. Adapun program-program kerja yang
diadakan berasal dari departemen-departemen yang berada dalam struktur
kepengurusan. Di LDK UPIM terdapat 7 (tujuh) Departemen dan 2 (dua) Badan Semi
Otonom (BSO) yang diantaranya adalah Departemen Kaderisasi, Departemen Syiar
dan Dakwah, Departemen Hubungan Masyarakat, Departemen Kemuslimahan, Departemen
Pimpeng, Departemen Pengembangan Tilawah Qur’an dan Seni Islam, Departemen Dana
dan Usaha, BSO Rumah Iqra, dan BSO Mentoring.
Departemen kaderisasi
bekerja untuk memformat pola kaderisasi terpadu, bekerja dengan partner
kerjanya yang juga singkron, yakni departemen kemuslimahan yang fokus pada
rekan akhwat dan departemen pimpeng yang fokus pada pendampingan dan
pengembangan LDF. Departemen syirda dan humas yang kerjanya menyentuh dakwah
eksternal. Kekuatan dakwah ini juga ditopang oleh kekuatan fundrising yang
kerja kerasnya oleh departemen dana dan usaha. Dan juga penting terkait follow-up tes mengaji yang diamanahkan
kepada departemen PTQ dan SI sehingga BSO rumah iqra sebagai pusat pembinaan
baca Qur’an. Adapun usaha BSO Mentoring dalam melegalkan 1 SKS pada mata kuliah
Pendidikan Agama Islam (sehingga yang tadinya 2 SKS bisa menjadi 3 SKS) yang dimana
mahasiswa beragama islam wajib mengikuti Studi Islam Intensif (SII) dan Mentoring
untuk mencapai kriteria penilaian dalam 1 SKS Pendidikan Agama Islam.
Dakwah Kampus
yang telah bergulir selama 23 tahun ini memiliki visi dan misi yang ber tujuan
mulia yaitu membentuk bi’ah Islamiyah
atau lingkungan yang bernilaikan Islam di Kampus atau lebih sering dikenal
dengan “Tadulako Madani”. Perjuangan
Dakwah Kampus dalam Lingkar Sinergi menuju Tadulako Madani merupakan visi dari
LDK UPIM dan digandeng dengan misi yaitu mengokohkan pola kaderisasi dan
pemantapan proses pembinaan terpadu; membumikan syiar islam serta optimalisasi
peran media secara mantap dan kreatif; membangung sentral gerakan kemuslimahan
secara terpadu; memantapkan barisan dakwah antara LDK, LDF dan LDPS se-Untad
dalam Lingkar Sinergi; membangun jaringan kelembagaan serta menjadi opinion
leader; dan mewujudkan LDK mandiri secara finansial.
Dakwah di kampus
bukanlah tentang rapat, menempel poster, atau mengikuti diklat saja, itu adalah
sebuah kerja organisasi. Tetapi kita coba kembali ke hakekat Da’i, bagaimana
agar setiap kader dakwah di kampus dapat menjadi agen dakwah yang berpengaruh. Ia
berdakwah langsung dari dirinya baik secara lisan maupun tulisan dan dengannya
mengisi ruang-ruang hati para mahasiswa lainnya dengan nilai-nilai Islam
(Ridwansyah Yusuf Ahmad).
Kembali pada tulisan
sebelumnya yang berjudul “Kemana Langkahmu?” baca! berada dalam jama’ah tidaklah
mudah, apalagi di dalamnya beragam manusia dengan fikroh yang berbeda, perlu
pemahaman dan saling pengertian antara kader yang satu dan kader yang lainnya. Di
LDK UPIM diwajibkan seluruh kader memiliki kelompok tarbiyah/liqo’ yang rutin
setiap pekan, karena perlu adanya pembinaan secara intensif baik itu ruhiyah,
intelektual maupun ukhuwah antar kader. Penekanan kepada kader bahwa kader UPIM
itu merupakan “Artis” dalam lingkup Universitas Tadulako, sehingga akan selalu
disorot oleh berbagai mahasiswa dan harakah-harakah lainnya menjadikan akhlak
point terpenting yang harus dimiliki oleh kader UPIM. Karena kerusakan akhlak
seorang Muslim akan menjadi sebab dari rusaknya Islam itu sendiri.
Perbedaan kader
sebelum dan sesudah berada di LDK UPIM akan terlihat jelas dalam masa
keperiodean, baik itu dari perbaikan individu, segi intelektual, ruhiyah,
kreatifitas dan militansi, karena dengan bantuan interaksi, pembinaan, kajian, agenda-agenda
dakwah akan mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh seorang kader
sehingga membuat dirinya produktif dan berkualitas. Dan tidak hanya ini, para
kader LDK UPIM memiliki kader-kader yang berprestasi baik itu dalam bidang
akademik dan organisasi.
Seseorang berkata
dalam tulisannya, “Bukan kita yang memilih takdir, tetapi takdirlah yang
memilih kita. Bagaimanapun, takdir bagai angin bagi seorang pemanah. Kita harus
mencoba membidik dan melesatkannya di saat yang paling tepat.” Dan LDK UPIM
UNTAD adalah perjuangan dalam menjadikan Tadulako Madani, ketika takdir telah
memilih seseorang untuk menjadi kader dalam LDK UPIM maka kader itu telah
membidik tempat yang paling tepat. Karena perubahan itu dimulai dari sesuatu
yang kecil, dari sesuatu yang tak terlihat.
Semangat untuk
para Aktifis Dakwah. Terkhusus untuk barisan 1435 H dan 1436 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar